Selasa, 13 Maret 2012

BAB I



PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Beton ialah salah satu bahan yang paling umum dan sering digunakan dalam pembangunan sarana dan prasarana untuk kepentingan umum ataupun masyarakat luas, seperti gedung perkantoran, gedung sekolah, rumah ibadah, jembatan, bendungan, gedung-gedung bertingkat dan sebagainya. Bahan beton ini selain memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan dengan jenis bahan lain juga memiliki beberapa kelemahan diantaranya ialah memiliki berat sendiri yang lebih besar, bentuk yang telah dibuat sulit diubah, pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi dan daya pantul suara yang lebih besar.
Dengan adanya berat sendiri yang besar, dan bentuknya sulit diubah tentunya merupakan suatu hal yang kurang menguntungkan dari segi perencanaan konstruksi beton terutama bagi daerah-daerah yang memiliki daya dukung tanah yang kurang baik seperti didaerah Kalimantan Tengah yang sebagian besar tanahnya yang kurang baik yaitu bergambut dan berawa-rawa. Untuk daerah seperti ini perlu adanya penanganan dan perencanaan suatu pekerjaan beton yang khusus dimana suatu konstruksi akan dibangun, dan hal ini merupakan yang kurang menguntungkan karena makin meningkatnya biaya untuk perencanaan konstruksi tersebut. Untuk daerah dan kondisi tanah seperti ini diperlukan adanya kontruksi yang kuat dan kualitas beton yang baik, salah satu alternatif bahan yang dapat dipakai adalah dengan menggunakan batu pecah olahan mekanis yang dipakai sebagai agregat kasar yang dikombinasikan dengan agregat halus pasir setempat yang diambil dari sungai Sulung Kabupaten Lamandau yaitu sebagai material penyusun perencanaan campuran beton K – 350 (kemampuan suatu beton dapat menahan beban sebesar 35 kg dengan satuan kg/cm2)
Agar hasil akhir yang diperoleh memuaskan, dibutuhkan suatu penelitian atau percobaan yang mendalam mengenai sifat-sifat bahan material penyusun beton yang sangat mempengaruhi kuat tekan beton.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukan suatu penelitian dengan menggunakan metode ACI. Mengenai pengunaan bahan-bahan material yang terdapat pada daerah aliran sungai sulung dan material batu pecah hasil olahan mekanis dari mesin stone crusher yang sumbernya pada Km. 33 Bukit Sintang Kabupaten Lamandau, Propinsi Kalimantan Tengah diharapkan dapat digunakan sebagai bahan material yang berkualitas untuk design mix/campuran beton K-350 yang lebih ekonomis. Dalam hal ini (Perencanaan Campuran Beton K-350 Menggunak Batu Pecah Mekanis Sebagai Agregat Kasar Dengan Metode ACI).
Kinerja yang menjadi perhatian penting untuk perencanaan pencampuran yang menggunakan beton ialah ada 2 cara yaitu kekuatan tekan dan kemudahan pengerjaan, untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tinggi, penggunaan air atau faktor air terhadap semen haruslah kecil tetapi dalam pelaksanaan dilapangan sangat sulit. Penelitian ini mencoba melakukan analisis terhadap penggunaan batu pecah hasil pengolahan mekanis pemecah batu (stone crusher), sebagai agregat kasar (coarse agregat), yang di kombinasikan dengan pasir yang diambil dari sungai sulung (fine agregat) yang akan direncanakan sebagai campuran beton K-350, ekonomis serta dapat memenuhi persyaratan spesifikasi yang diharapkan.

    1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahaan diatas diperoleh beberapa rumusan sebagai berikut :
  1. Mengetahui kinerja campuran beton yang dihasilkan berdasarkan pengujian
kubus dan silinder terhadap komposisi yang digunakan
  1. Mengetahui hasil kuat tekan beton terhadap penggunaan metode ACI (American Concrette Institute)
  2. Mengetahui apakah batu pecah hasil pengolahan mekanis pemecah batu
(stone crusher) memenuhi persyaratan spesifikasi campuran beton K-350

    1. BATASAN MASALAH
Untuk memberikan arahan yang lebih jelas serta untuk memudahkan dalam penyelesaian permasalahan yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
  1. Penelitian dilaksanakan di laboratorium proyek PT. CONBLOC INFRATECNO yang ada dilokasi proyek ADB paket BV-02-1 Kota Waringin Barat
  2. Spesifikasi yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode ACI (American Concrette Institute)
  3. Semen yang digunakan ialah semen Portland Type I merek Gresik.
  4. Penelitian ini bersifat Uji laboratorium
  5. Material batu pecah (coarse agregat) hasil pengolahan mekanis pemecah batu (stone crusher) Km. 33 Bukit Sintang Kabupaten Lamandau dan pasir kasar (fine aggregate) diambil dari sungai sulung
  6. Kuat tekan yang diukur ialah beton dengan umur 7, 14, 21 dan 28 hari.

    1. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini ialah :
  1. Mengetahui kuat tekan beton terhadap penggunaan metode ACI (American Concrette Institute)
  2. Mengetahui proporsi campuran yang optimal dan ekonomis.
  3. Mengadakan pemeriksaan Sifat fisik agregat kasar mekanis dan agregat halus pasir sungai sulung dalam perencanaan beton

    1. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian ini ialah:
  1. Memberikan informasi atau masukan kepada perencana ataupun instansi yang berhubungan langsung dengan perencanaan beton mengenai perencanaan campuran beton K-350 dengan menggunakan metode ACI (American Concrette Institute)
  2. Manfaat teoritis, yaitu untuk memperluas wawasan pemikiran dan pengetahuan mahasiswa dalam masalah perencanaan beton.
  3. Manfaat praktis, yaitu mendapatkan gambaran tentang penggunaan batu
pecah hasil pengolahan mekanis pemecah batu (stone crusher) yang
dikombinasikan dengan agregat halus yaitu pasir dari Sungai Sulung
sebagai perncanaan campuran beton K-350.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar