Selasa, 13 Maret 2012

BAB III


BAB  III
METODE  PENELITIAN                                                                                                                  
3.1        Umum
            Metode penelitian yang digunakan adalah metode uji laboratorium. Bahan-bahan material yang akan digunakan dalam  Perencanaan Campuran Beton K-350 ialah material batu pecah mekanis yaitu hasil olahan stone crusher yang akan dijadikan sebagai agregat kasar untuk campuran beton dan dikombinasikan dengan bahan agregat halus pasir sungai Sulung  Kabupaten Lamandau dan akan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium untuk memperoleh sifat-sifat dan karakteristik dari material tersebut. Data yang dihasilkan di laboratorium akan digunakan untuk perencanaan campuran, selanjutnya dibuat benda uji kubus dan silinder untuk dilakukan uji kuat tekan sehingga diketahui karakteristik sifat material dalam campuran.
3.2    Tempat Penelitian
            Penelitian dan pengujian terhadap bahan-bahan material akan dilakukan di Laboratorium PT.CONBLOC INFRATECNO pada Proyek ADB BV.02-1. Paket Simpang Runtu - Runtu - Kujan Kabupaten Lamandau Propinsi Kalimantan Tengah.
3.3   Tahapan Penelitian
      Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut :
1.   Persiapan bahan dan alat.
a)Semen Portland type I (ordinary portland cement type I) merek gresik.
b)      Agregat halus, yaitu pasir kasar dari sungai sulung
c)      Agregat kasar, yaitu batu pecah hasil olahan mekanis pemecah                 (stone crusher)
d)      Air yang digunakan , ialah sumber mata air dari perbukitan km 33 bukit sintang yang dialirkan melalui pipa, langsung ke Laboratorium dan juga di konsumsi sebagai air minimum
e)      Peralatan yang digunakan, meliputi : Timbangan (besar dan kecil), Saringan (sieve), Sekop kecil, Pan atau talam, Gelas ukur, Botol le chatelier kap. 250 ml, Ember, Oven listrik dengan pengatur suhu (110 ±5)0C, Keranjang kawat, Mesin pengaduk beton (molen), Cetakan benda uji kubus/silinder (masing-masing 10 unit), Mistar perata, Slump test (1 unit), Mesin abrasi loss angelous, Comprenssive strength concrette (1 unit), Alat bantu, dan lain-lain   
2.  Pengambilan Material (sumber material) agregat kasar yaitu batu pecah   hasil     olahan mekanis, agregat halus yaitu pasir dari sungai sulung
3.  Pemeriksaan Bahan yaitu, pemeriksaan sifat-sifat agregat kasar,  agregat halus dan semen.
4.   Perencanaan campuran (mix design), meliputi antara lain :
a)  Perhitungan kuat tekan rencana rata-rata (f’cr)
b)  Penentuan Nilai Slump
c)  Penentuan ukuran maksimum agregat  (mengikuti ketentuan tidak lebih dari  1/5 dimensi terkecil bekisting, 1/3 tebal plat dan ¾ jarak bersih antara tulangan)
d)  Penentuan jumlah air dan udara
e)  Memperkirakan faktor air semen dan kandungan semen = faktor air semen dikalikan dengan berat air.
f)  Menentukan jumlah agregat akhir
g)  Menentukan estimasi berat beton segar
h)  Perhitungan proporsi bahan semen, air, agregat kasar dan agregat halus.
i)   Koreksi proporsi campuran
5.  Pembuatan Benda Uji beton, benda uji beton dibuat berbentuk silinder dengan dimensi diameter 15 cm , tinggi 30 cm dan benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 15 x 15 x 15 cm, masing-masing benda uji berjumlah 20 buah variasi umur beton yang diambil 7, 14, 21 dan 28 hari.
6.  Perawatan Benda Uji, perawatan umur benda uji yang akan di uji 7 hari (0,65), 14 hari (0,88), 21 hari (0,95) dan 28 hari (1,00)
7.  Pengujian Kuat Tekan.
8.  Evaluasi Hasil Pemeriksaan
9.   Analisa Pembahasan dan Kesimpulan serta  saran-saran

 

















                     GAMBAR 3.1 : DIAGRAM ALIR PENELITIAN

3.4        Sumber Material (Quarry) untuk Agregat Halus dan Agregat   Kasar
         Sumber material untuk bahan penelitian terhadap  perencanaan campuran beton k-350 ini, agregat kasarnya diambil dari stock file dari hasil pengolahan mekanis pemecah batu (stone crusher) yang ada dilokasi proyek ADB BV.02-1 Paket Simpang Runtu-Runtu-Kujan  km 33 Sintang Kabupaten Lamandau. Sumber material atau quary  ini, menerima suplai batu yang sudah dipecah oleh masyarakat, juga memberdayakan tenaga masyarakat setempat kemudian batu tersebut dimasukkan kembali ke mesin pemecah batu untuk diolah menurut jenis ukuran masing-masing, setelah itu material tersebut diambil sebagai bahan campuran beton yang akan direncanakan. Quary ini membutuhkan pengeboran dan peledakan (drilling and blasting) yang menghasilkan bermacam-macam ukuran yang perlu disesuiakan dengan ukuran tergantung pada deposit batu yang ada. Hasil pemecahan agregat semacam ini adalah campuran batuan yang mengalami pelapukan dengan batuan-batuan segar.
         Makin segar batuan-batuannya, makin rendah nilai crushing value dan Los Angeles abrationnya, serta makin rendah porositasnya (porosity). Dalam hal ini sumber bahan material agregat kasarnya yang dipakai untuk penelitian campuran beton tersebut, maka perlu adanya pemeriksaan (analysis) bahan-bahan yang akan dipakai.
         Selanjutnya untuk sumber bahan material agregat halus, yaitu pasir diambil  dari sungai Sulung, kemudin pasir tersebut akan digunakan sebagai bahan perencanaan campuran beton, oleh masyarakat setempat material pasir tersebut dimanfaatkan sebagai bahan bangunan seperti bangunan rumah, rumah ibadah, gorong-gorong sementara, juga tapal batas desa dan lain-lain.
Pasir yang digunakan dalam campuran beton, jika dilihat dari sumbernya dapat berasal dari sungai ataupun dari galian tambang lainnya (quarry), pasir yang berasal dari tanah galian, yaitu tanah yang dibuka lapisan penutupnya (pre-stripping) biasanya berbentuk tajam, bersudut, berpori dan bebas dari kandungan garam.Pasir kasar yang ada didaerah aliran sungai sulung ini biasanya dapat memenuhi syarat gradasi zona I, dari british standard (BS), tetapi mineral halusnya yang berukuran kecil dari 0,3 mm tidak cukup banyak, pasir yang masuk zona II dan III dapat juga ditemukan dalam pasir alami, tetapi biasanya banyak mengandung silt dan tanah liat
         Bahan material agregat halus selanjutnya akan diadakan pemeriksaan atau dibahas dalam pemeriksaan bahan untuk dijadikan sebagai bahan campuran beton yang akan direncanakan dalam penelitian ini.
Dibawah ini diperlihatkan secara sistematik bagan alir mengenai aktivitas sumber material (quarry).












PENGGALIAN
(EXCAVATING)
















 


AGREGAT HALUS    (Sumber pasir Sungai Sulung)
 

PENGEBORAN, PELEDAKAN, PENGGALIAN(EXCAVATING)
 

AGREGAT KASAR (Sumber Gunung Batu)
 

SUMBER MATERIAL (QUARRY)
 

Gambar : 3.2  Bagan Alir Aktifitas Sumber Material (quarry)
3.5    Pemeriksaan Bahan
         Pemeriksaan bahan-bahan material dilakukan di laboratorium PT. CONBLOC  INFRATECNO  pada Proyek ADB BV.02-1 Paket Simpang Runtu-Runtu-Kujan bertujuan untuk mengetahui kelayakan bahan penyusun beton  dan mengumpulkan data untuk perencanaan campuran (mix design), pemeriksaan bahan ini meliputi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar